Beranda » Artikel » Pohon Kenangan, Pohon Cinta

Pohon Kenangan, Pohon Cinta

Sinopsis:
Dominique, seorang siswi tomboy pindahan dari Bandung, berkenalan dengan Alvren, kakak kelasnya sekaligus sahabat Rama. Meskipun Domi tak begitu peduli dengan kehadiran Alvren yang pintar sekaligus popular, namun kehadiran Alvren mampu mengubah hatinya. Hingga waktu berjalan, keduanya terpisah jauh dari Alvren pun hilang begitu saja. Domi tidak menyadari jika sesuatu telah terjadi di luar sepengetahuannya hingga sosok Alvren pun berubah drastis. Sosok yang ingin menemuinya di bandara bukanlah pacarnya yang dulu…
Novel “The Heart” menceritakan kisah Dominique bersama dengan cinta sejatinya. Novel ini mempunyai pesan yang utuh akan kenangan. Saya dapat membayangkan bagaimana Dominique yang selalu mengenang sosok Alvren ketika berada di bawah pohon cinta bersama dengan Jonas.
Bahasa yang digunakan di dalam novel ini lebih renyah dibanding dengan “Love Ago”. Ada beberapa catatan kecil di mana saya buat ketika rampung membaca novel ini. Pertama, penulis kurang memberi deskripsi Hongkong. Alangkah lebih baik, penulis menambahkan beberapa deskripsi Hongkong, tentang kebudayaan, kultural, eksotis, cuaca, dan lain sebagainya yang dihubungkan ke dalam cerita, sehingga penambahan tersebut dapat memperkuat isi cerita. Kedua, saya merasa, ada kekeliruan kecil yang terdapat pada bab “Pohon Cinta” (halaman: 81). “Bukan Alvren kecil namanya kalau tak memberikan kejutan… Puisi-puisi motivasi yang selalu setia terpampang di loker Domi, cokelat atau bunga mawar putih di mejanya yang melambangkan cinta suci mereka… Sampai, makan siang yang sudah disiapkan oleh Alvren dengan berbagai gaya dan penampilan lucu yang semakin membuat nafsu makan.” Penjelasan tersebut berlawanan dengan penjelasan pada paragraf berikutnya (di halaman yang sama). “Orang-orang bilang kalau cinta tak mengenal tempat. Tapi bagi Domi dan Alvren, cinta justru punya tempat khusus. Di hati, bukan di sekolah.” Apakah kemesraan cinta antara Domi dan Alvren mengenal tempat? Lalu apa yang dimaksud dengan kejutan-kejutan yang selalu diberikan Alvren kepada Domi, seperti puisi-puisi yang sengaja di tempat di loker, cokelat, bunga, mawar putih di meja, atau makan siang?
Ketiga, unsur logika yang memudar di halaman 167. Bagaimana mungkin Jonas mengenali sosok Domi padahal mereka belum pernah bertemu sebelumnya. “…seorang lelaki berperawakan gagah mendekati Domi yang kini tengah tertidur pulas… Hingga akhirnya, lelaki itu memutuskan untuk menggendong Domi dan pergi dari bandara…” Sedangkan pertemuan itu adalah pertemuan pertama kalinya. Atau, barangkali Alvren telah menunjukkan foto Domi kepada Jonas sebelumnya. Tapi, saya tidak mendapati penjelasan tersebut di awal. Keempat, pada bab 14 “Cerita Lama”, cerita terlalu terkesan terburu-buru, di mana di dalam bab tersebut ada berbagai macam konflik yang dihubungkan menjadi satu, di antaranya, kebakaran rumah Alvren, kepergian Alvren, kepergian ayah Alvren, pencangkokan.
Namun, novel dengan kover yang cantik ini memiliki bahasa yang renyah dan dapat dinikmati dengan baik. Kemudian, puisi-puisi yang terdapat di setiap awal bab, ditambah ilustrasi yang lucu, membuat penampilan di dalam isi novel menjadi semakin menarik. Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih atas kiriman novel ini kepada Mbak Mitha Juniar. Semoga sukses selalu dan terus berkarya. Ditunggu ya Mbak, kiriman novel berikutnya…
Judul : The Heart
Penulis : Mitha Juniar
Penerbit : PING!!!
Tahun Terbit : 2013
Tebal : x+216 halaman
ISBN : 978-602-255-054-9

Snapshot_20140623_2

1 thoughts on “Pohon Kenangan, Pohon Cinta

Tinggalkan komentar